Info

SELAMAT DATANG

Selamat datang di DarkMeUp - saya senang Anda berada di sini, dan berharap Anda sering datang kembali. Silakan Berlama - Lama di sini dan membaca lebih lanjut tentang artikel yang tidak seberapa ini .Ada banyak hal tentang kami, Anda mungkin akan menemukan sesuatu yang menarik

Sekilas Tentang DarkMeUp

Aku bukan siapa-siapa, cuma hanya ingin berexperiment tentang sesuatu web, hosting, desingning, baik HTML, maupun PHP. ^_^...

Wednesday, February 11, 2009

NVIDIA merevisi lagi Geforce GTX260 dengan GPU G200b 55nm

Merilis patch secara berkala merupakan hal yang lumrah di dunia software, namun di dunia videocard hanya NVIDIA satu-satunya produsen yang sangat sering melakukan revisi terhadap berbagai lini produknya.
Salah satu lini produk NVIDIA yang kerap direvisi adalah Geforce GTX260 yang sebelumnya telah mengalami revisi penambahan jumlah Stream Processor, dan kini direvisi lagi dengan menggunakan GPU G200b yang telah menggunakan proses produksi 55nm (3 kali direvisi).

Geforce GTX260 pada awalnya diluncurkan dengan jumlah Stream Processor sebanyak 192SP. Menyadari kinerjanya kalah oleh Radeon HD4870, NVIDIA merevisinya 3 bulan kemudian dengan mengeluarkan GTX260 yang memiliki 216SP. Namun dengan jumlah SP lebih banyak dan kinerja lebih tinggi rupanya tidak membuat GTX260-216 ini mampu mengalahkan popularitas Radeon HD4870. Rupanya hal ini disebabkan karena harga GTX260-216 yang masih jauh lebih mahal, akibat biaya produksinya yang memang jauh lebih tinggi ketimbang biaya produksi Radeon HD4870.
Biaya produksi GTX260-216 yang tinggi tersebut disebabkan karena design PCB P651 yang kompleks (14 layer) serta penggunaan komponen power phase module Volterra yang langka dan mahal. Hal tersebut makin diperparah dengan lebih mahalnya biaya produksi GPU 65nm (ATI menggunakan GPU 55nm).
Revisi kedua GTX260 (216SP) tersebut memang masih mewarisi kelemahan utama dari GTX260 versi awal (192SP), yaitu design PCB yang kompleks, komponen yang mahal, dan GPU 65nm yang biaya porduksi lebih mahal ketimbang GPU 55nm.
Menyadari berbagai kekurangan ini, akhirnya NVIDIA berencana untuk merevisi lagi GTX260-216 dengan menggunakan GPU 55nm (G200b) serta design PCB P654 yang lebih sederhana (10 layer).
GTX260 revisi ke-3 ini memiliki codename GT206 (G200b).
Bila pada GTX260 revisi sebelumnya chip memory ditempatkan di sisi depan & belakang, kini pada revisi ke-3 ini semua chip memory berada di sisi depan sehingga tidak lagi memerlukan heatspreader dan cover di sisi belakang videocard.
Selain itu sebagai upaya mengurangi biaya produksi di bagian VRM (Voltage Regulator Module), NVIDIA akan mengganti power phase module 3+2 yang menggunakan chip Volterra yang mahal tersebut dengan power phase module 4+2.
Dengan sejumlah perombakan tersebut diharapkan biaya produksi GTX260 versi 55nm akan menurun dan harga jualnya jadi lebih rendah.
Dalam hal spesifikasi, Geforce GTX260 revisi terbaru ini tidak berbeda dengan versi sebelumnya, yaitu berjalan pada clock GPU 575MHz dan memory 2000MHz. Jenis memory yang digunakan juga masi sama yaitu DDR3 896MB 448bitGPU clocknya.
Jenis cooler reference yang digunakan NVIDIA masih buatan Cooler Master seperti sebelumnya, bentuknya pun sama, hanya saja ada sedikit peribahan layout yang berkaitan dengan perbedaan posisi chip memory yang kini semuanya berada di sisi bagian depan.
Selain perbedaan design PCB, perbedaan utama tentu ada pada GPU yang digunakan kini memiliki kode “G200-103-B2”, sedangkan kode GPU revisi sebelumnya adalah “G200-103-A2”. Huruf “B” menandakan proses fabrikasi 55nm, sedangkan kode "103" menandakan jumlah Stream Procesornya masih sama seperti revisi kedua, yaitu 216SP.

Revisi hardware yang berulang-ulang dilakukan oleh NVIDIA ini tentu merupakan bagian dari strategi marketing NVIDIA, yang tentu sangat merugikan konsumen yang terlanjur membeli GTX260 revisi awal. Apalagi jarak peluncuran antar revisi GTX260 ini hanya 3 bulan, yang artinya dalam waktu tempo singkat GTX260 yang telah dimiliki konsumen harganya akan anjlok drastis sering keluarnya revisi yang lebih baru.
Kondisi seperti ini juga pernah dialami oleh para pemilik Geforce 9800GTX yang langsung menangis histeris ketika NVIDIA merilis revisinya yaitu Geforce 9800GTX+ dengan harga lebih murah dan kinerja jauh lebih tinggi.
Baru-baru ini NVIDIA bahkan masih melakukan revisi lagi dengan merilis Geforce 9800GTX+ versi cebol yang akan dijual lebih murah lagi.
Sepertinya NVIDIA memang merilis beberapa produknya tidak dalam keadaan matang, dan mereka akan melakukan penyempurnaan / revisi terhadap lini produk tersebut sambil jalan.
Oleh karena itu konsumen yang membeli videocard NVIDIA revisi awal biasanya adalah orang yang amat tidak beruntung dan biasanya akan menangis histeris tak lama kemudian ketika revisi berikutnya muncul dengan harga lebih murah dan kinerja lebih baik.
Revisi berulang-ulang, umumnya tidak terjadi pada videocard ATI, karena ATI merilis produknya dalam kondisi yang sudah matang dan harga jual awal produk ATI juga sudah jauh lebih murah dari produk NVIDIA yang setara, sehingga cenderung tidak mengalami penurunan harga lagi yang ekstrim, tidak seperti produk NVIDIA yang pada awal peluncurannya cenderung dijual sangat mahal dan langsung turun drastis secara cepat seiring dengan revisi-revisi yang mereka rilis.
Ada 2 faktor yang memperparah depresiasi videocard NVIDIA yang telah dimiliki konsumen, yaitu munculnya produk ATI yang lebih murah, dan kebiasaan NVIDIA sendiri yang sangat sering merilis revisi terhadap produknya.
Sedangkan faktor yang dapat membuat ATI menurunkan harga produknya hanyalah kebijaksanaan penurunan harga yang diumumkan ATI sendiri. ATI sendiri tidak gemar merilis revisi produk yang dapat menurunkan harga produk yang sudah ada. Hingga detik ini spek teknis Radeon HD4850 & HD4870 masih sama seperti dahulu, begitu pula harganya tidak berbeda jauh dengan pada saat diluncurkan 6 bulan yang lalu. Sedangkan Geforce GTX260 hingga kini telah mengalami 3X revisi dengan harga yang turun drastis mulai dari $500 pada awal peluncuran hingga kini tinggal $350 setelah mengalami 3x revisi.
Bayangkan betapa menyesalnya konsumen yang telah membeli Geforce GTX260 versi awal 6 bulan yang lalu dengan harga $500, dan kinerjanya kini bahkan kalah oleh Radeon HD4870 maupun Geforce GTX260 revisi terbaru yang kini juga dijual jauh lebih murah.
Geforce GTX260-216 versi 55nm (revisi ke-3) dijadwalkan untuk dirilis ke pasaran pada bulan Januari 2009, padahal pada bulan tersebut ATI menjadwalkan untuk meluncurkan videocard generasi DirectX 11 yaitu Radeon HD5800 (RV870) yang tentu saja akan lebih unggul ketimbang GTX260 55nm yang hanyalah merupakan revisi dari produk lama saja.
Namun bagi fans NVIDIA yang ingin memiliki GTX260 yang telah disempurnakan (dan lebih murah), revisi terbaru ini mungkin masih akan menarik, apalagi penggunaan GPU 55nm memiliki keuntungan dalam hal konsumsi daya yang lebih rendah dan biasanya kemampuan overclock yang juga lebih tinggi.
Mengingat penamaannya masih sama-sama GTX260, konsumen harus berhati-hati agar tidak keliru tidak membeli GTX260 revisi lama. Sebab cukup banyak konsumen awam yang hingga detik ini masih "tertipu" membeli GTX260 versi awal (192SP) karena tidak adanya perbedaan fisik maupun spesifikasi clock, apalagi penamaannya juga sama-sama GTX260.
Harus diakui bahwa revisi berkali-kali memnag dapat membingungkan konsumen.
Tampaknya NVIDIA menerapkan salah satu strategi dari ilmu marketing yaitu: "Membuat konsumen bingung adalah cara jitu untuk meraup untung. Sebab konsumen yang bingung adalah sasaran empuk. Jadi buatlah agar konsumen anda selalu dalam kondisi kebingungan"
http://reviewland.com/newsarchive-2008dec.htm

No comments:

Post a Comment